Macam-Macam VPN Dan Jenis Protokolnya

No Comments

Sepertinya sebagian besar dari kita sudah memahami penggunaan VPN (Virtual Private Network) dalam kehidupan sehari-hari. Jika belum tahu, silahkan kunjungi artikel berikut untuk mengetahui penjelasannya.

Singkatnya, itu adalah protokol komunikasi yang membuat sistem komunikasi menjadi lebih privat berkat sistem tunneling sehingga koneksi Anda berbeda dengan koneksi publik pada umumnya. Selain itu, VPN memungkinkan perangkat Anda terhubung dengan perangkat lain melalui server VPN di suatu tempat sehingga Anda dapat menggunakan internet di sana.

Jenis VPN

Pada dasarnya, VPN dibagi menjadi 2 jenis:

1. Remote Access VPN

Ini memungkinkan pengguna untuk terhubung ke jaringan pribadi dan mengakses semua layanan dan sumber daya dari jarak jauh.

Koneksi antara user dengan private connection menggunakan internet melalui tunneling sehingga koneksi aman dan private. Ini sering digunakan untuk pengguna pribadi maupun tujuan bisnis.

Misalnya, ketika seorang karyawan perusahaan berada di luar kantor, dia dapat menggunakan Virtual Private Network untuk terhubung ke jaringan pribadi perusahaannya dan mengakses file dan sumber daya dari jarak jauh di jaringan pribadi.

Untuk pengguna pribadi seperti kami, mayoritas menggunakan layanan VPN untuk melewati batasan regional di internet dan mengakses situs web yang diblokir. Namun, Anda sebenarnya dapat menggunakan layanan VPN untuk meningkatkan keamanan dan privasi internet.

2. Site To Site VPN

Site-to-Site VPN atau dikenal juga dengan Router-to-Router Virtual Private Network umumnya digunakan di perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan atau organisasi dengan kantor cabang di lokasi yang berbeda biasanya menggunakan jenis Virtual Private Network ini untuk menghubungkan jaringan dari satu lokasi kantor ke jaringan di lokasi kantor lainnya.

Secara umum, Site-to-Site VPN dibagi menjadi 2 sesuai kebutuhan sebagai berikut.

  • Inranet-based VPN: Kondisi ketika beberapa kantor perusahaan yang sama terhubung menggunakan jenis VPN Site-to-Site.
  • Extranet-based VPN: kondisi ketika suatu perusahaan menggunakan jenis Site-to-Site VPN untuk terhubung ke kantor perusahaan lain.

Protokol VPN Yang Sering Digunakan

Berikut adalah beberapa protokol yang sering digunakan di Indonesia

1. Internet Protocol Security (IPSec)

Internet Protocol Security atau dikenal sebagai IPSec digunakan untuk mengamankan komunikasi Internet melalui jaringan IP. Itu mengamankan komunikasi IP (Protokol Internet) dengan memverifikasi sesi dan mengenkripsi setiap paket data selama koneksi.

Cara kerja mode transport ini adalah dengan mengenkripsi pesan dalam paket data, sedangkan mode tunneling mengenkripsi seluruh paket data. IPSec juga dapat digunakan dengan protokol keamanan lain untuk meningkatkan keamanan sistem.

2. Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP)

L2TP atau Layer 2 Tunneling Protocol adalah protokol tunneling yang sering digabungkan dengan protokol keamanan lain seperti IPSec untuk membuat koneksi VPN yang sangat aman. L2TP membuat terowongan antara dua titik koneksi. Protokol L2TP dan IPSec mengenkripsi data dan memelihara komunikasi aman antar terowongan.

3. Point to Point Tunneling Protocol (PPTP)

Protokol Tunneling PPTP atau Point-to-Point menghasilkan terowongan dan membatasi paket data. Point-to-Point Protocol (PPP) digunakan untuk mengenkripsi data antar koneksi. PPTP adalah salah satu protokol yang paling banyak digunakan dan telah ada sejak rilis awal Windows. PPTP juga digunakan di Mac dan Linux.

4. SSL VPN

Secure Sockets Layer Virtual Private Network (SSL) adalah Jaringan Pribadi Virtual yang dibuat menggunakan protokol Secure Sockets Layer (SSL) untuk membuat koneksi yang aman dan terenkripsi melalui jaringan yang kurang aman seperti Internet.

Situs belanja online umumnya menggunakan protokol SSL dan TLS sebagai langkah pengamanan data pengguna dan informasi sensitif lainnya.
Sangat mudah untuk beralih ke SSL dengan browser web dan hampir tidak diperlukan tindakan apa pun dari pengguna karena browser web terintegrasi dengan SSL dan TLS. Koneksi SSL memiliki “https” di awal URL, bukan “http”.

5. OpenVPN

OpenVPN adalah open source dan dapat digunakan untuk membuat koneksi Point-to-Point serta Site-to-Site. Ini menggunakan protokol keamanan tradisional berdasarkan protokol SSL dan TLS.

6. Secure Shell (SSH)

Secure Shell atau SSH bertugas menghasilkan terowongan VPN tempat transfer data terjadi dan juga memastikan bahwa terowongan tersebut dienkripsi. Koneksi SSH dibuat oleh klien SSH dan data ditransfer dari port lokal ke server jarak jauh melalui terowongan terenkripsi.

 

Di bidang bisnis, protokol Jaringan Pribadi Maya ini adalah pilihan terakhir dalam daftar kami. Hal pertama yang harus dilakukan adalah kita harus memilih jenis setting yang harus digunakan, apakah itu Remote access atau Site-to-Site VPN.

Setelah dengan hati-hati mempertimbangkan persyaratan bisnis dan metode penyiapan, kita dapat mulai melihat persyaratan jaringan yang ada, seperti kemungkinan model risiko, beban lalu lintas apa yang kita harapkan, dan data apa yang ingin kita sediakan. Semakin jelas kebutuhannya, semakin mudah menurunkan biaya penyiapan dan memilih protokol tunneling yang tepat untuk kasus tertentu.

About us and this blog

We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.

Request a free quote

We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.

Subscribe to our newsletter!

More from our blog

See all posts