Apa itu Hustler, Hipster dan Hacker Dalam Dunia Startup

No Comments

Dalam dunia startup, terdapat sebuah tim yang biasanya terdiri dari Hustler, Hipster dan Hacker. Namun sebenarnya apa maksud dari istilah tersebut ?

Keberhasilan industri digital di tanah air memang tidak perlu diragukan lagi. Banyak inovasi lahir dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kebanyakan startup lahir sebagai solusi dari berbagai tantangan yang ada di masyarakat. Pada dasarnya, industri digital ini memang memiliki keterkaitan yang erat dengan teknologi dalam mempermudah aktivitas masyarakat.

Mulai dari startup yang membantu mengelola bisnis dan UMKM, hingga rekreasi dan hiburan yang kini dikemas dalam bentuk industri digital. Dalam perkembangannya, setiap startup memiliki penerus yang memiliki peran penting. Istilah hustler, hipster, dan hacker mungkin masih cukup asing di telinga kita. Namun, bagi kita yang ingin memulai bisnis digital, tentunya kiat harus mengenali ketiga peran tersebut. Jadi, apa itu hustler, hipster, dan hacker? Bagaimana cara kerjanya pada startup? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Hustler, Hipster, dan Hacker?

Dalam bisnis digital, baik hustler, hipster, maupun hacker ketiganya memegang peranan penting. Ketiga peran tersebut harus bersinergi dalam membangun bisnis dan menghasilkan produk terbaik. Dilansir dari Growth Business, ketiga peran tersebut memiliki arti yang berbeda jika dilihat dari karakteristiknya.

Hustler adalah orang yang berperan dalam memastikan keuntungan perusahaan. Hustler harus memiliki visi jangka pendek dan jangka panjang serta jeli dalam melihat peluang. Hustler berperan penting dalam membangun tim, mengelola semua pekerjaan, membentuk model bisnis, dan memimpin tim. Biasanya, peran hustler juga disebut sebagai CEO.

Sedangkan hacker adalah orang yang berperan dalam membangun teknologi perusahaan. Seorang hacker memiliki peran untuk membangun platform bisnis yang kuat. Biasanya peran hacker sering juga disebut dengan CTO (Chief Technology Officer). Selain dua peran di atas, selanjutnya ada peran seorang hipster. Hipster memiliki peran untuk memastikan bahwa produk yang sampai ke konsumen dapat memberikan pengalaman terbaik.

Hipster memastikan bahwa praktik pemasaran, branding, dan tampilan produk dapat memberikan kepuasan terbaik bagi pengguna. Hipster lebih fokus melahirkan inovasi baru dari setiap produk yang dimiliki. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang hustler adalah orang yang memiliki kemampuan finansial, seorang hacker adalah orang yang memiliki keterampilan teknologi atau pemrograman, dan seorang hipster adalah orang yang berinovasi dengan produk.

Hustler, Hacker, dan Hipster

Saat ini tentunya kita sudah memahami arti dari ketiga peran kunci dalam sebuah startup. Lalu, bagaimana cara kerja ketiga peran tersebut dalam sebuah bisnis?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa hustler adalah orang yang memiliki visi untuk mendapatkan keuntungan. Hacker adalah pemrogram yang merancang platform bisnis, dan para hipster bertanggung jawab untuk membuat desain atau inovasi produk baru.Menurut majalah Forbes, ketika para hipster merumuskan desain dan inovasi baru, hacker akan menerapkannya pada utilitas atau platform mereka. Selanjutnya, hustler akan mencari cara untuk mencari mitra bisnis dan memasarkannya kepada pelanggan.

Dengan kata lain, dalam bisnis digital, para hipster bertugas merancang desain baru untuk menyempurnakan tampilan program yang telah dibuat oleh para hacker. Hipster harus bisa membuat user interface atau tampilan yang friendly.Selanjutnya, desain akan di implementasikan dan diteruskan ke pengguna oleh hustler. Hustler bertanggung jawab untuk memastikan desain dapat diterima dan menguntungkan.

Detail Tiap Peran

1. Hustler

Tujuan utama menjalankan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Sebab, keuntungan tersebut nantinya akan menjadi modal penting bagi operasional bisnis. Apapun ruang lingkup bisnisnya, tentunya membutuhkan strategi penjualan yang tepat agar keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal.

Dalam mendukung pertumbuhan keuangan suatu bisnis, dibutuhkan orang yang visioner dalam mengelola penjualan. Oleh karena itu, sebuah bisnis startup membutuhkan peran seorang hustler atau biasa disebut CEO perusahaan. Peran vitalnya dalam menghasilkan keuntungan bagi kelangsungan bisnis membuat hustler juga dianggap sebagai pemimpin tertinggi perusahaan.

Seorang CEO atau hustler biasanya juga mewakili bisnis yang dipimpinnya. Oleh karena itu, seorang CEO selalu memiliki kharisma dan otoritas yang kuat. Seorang CEO atau hustler juga memiliki kemampuan untuk memotivasi seluruh tim.

2. Hipster

Dalam bisnis digital, antarmuka pengguna (UI) atau desain antarmuka pengguna adalah perbedaan antara startup. Semakin baik dan praktis desain antarmuka yang disajikan, maka pengalaman pengguna akan semakin baik.

Untuk menghasilkan UI yang baik, tentunya dibutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif, dan mampu melihat keunikan dari sebuah desain. Orang tersebut juga harus bisa menghasilkan desain yang merepresentasikan sebuah startup. Dengan begitu, sebuah startup akan mudah dikenali meski hanya sekilas tampilannya. Karena itulah peran seorang hipster sangat dibutuhkan dalam bisnis. Seorang hipster harus menghasilkan desain yang menarik dan mudah diakses.

3. Hacker

Sesuai dengan bidangnya, bisnis digital tentunya mengandalkan teknologi dalam operasionalnya. Penguasaan teknologi yang baik akan mampu menghasilkan platform yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, dibutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan menguasai IT atau teknologi. Setidaknya, seorang hacker harus bisa menguasai coding dan programming dengan baik.

Selain sebagai produk bisnis digital, program atau platform yang dibuat oleh hacker juga berfungsi sebagai media internal perusahaan. Segala kebutuhan komunikasi internal perusahaan dan kebutuhan operasional lainnya yang berhubungan dengan IT menjadi tanggung jawab hacker. Dengan begitu, hacker juga memiliki fungsi penting dalam memastikan kelancaran operasi startup melalui platform yang dibuat.

Tips Membangun Startup yang Sukses

1. Susun Rencana Jangka Panjang

Dalam membangun sebuah startup, pastikan kita memiliki rencana jangka panjang. Kita perlu membuat timeline bisnis kita dalam mencapai target satu per satu. Kita juga perlu merumuskan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan rencana jangka panjang tersebut.

2. Jalin Relasi dengan Baik

Setelah merumuskan rencana jangka panjang, kita perlu membangun hubungan baik dengan orang yang tepat. Kita perlu bekerja dengan orang-orang yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan bisnis kita. Pastikan, semua posisi yang dibutuhkan dalam membangun bisnis terisi.

3. Selalu Berinovasi

Bisnis digital lahir sebagai solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, kita harus peka terhadap lingkungan sekitar kita. Kita harus terus belajar dan menemukan ide-ide kreatif untuk mengembangkan bisnis kita.

About us and this blog

We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.

Request a free quote

We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.

Subscribe to our newsletter!

More from our blog

See all posts