Apa yang kamu ketahui tentang jenis-jenis algoritma? Mungkin kejadian-kejadian berikut ini bisa mengingatkan kita pada algoritma dulu. Pernahkah kamu melakukan suatu kegiatan secara berurutan, seperti memasak mie instan, membuat jus, atau merakit Gundam? Atau melakukan aktivitas yang memiliki syarat tertentu, seperti membeli barang dengan harga lebih murah dari uang yang disediakan? Atau bahkan melakukan aktivitas berulang, seperti berangkat ke sekolah, menyalin dan menempel dokumen, atau memeriksa tugas yang telah diserahkan siswa?
Pasti punya!
Tanpa disadari, keseharian yang kita lakukan memiliki algoritma tersendiri. Pada artikel Computational Thinking, kita telah membahas sedikit tentang algoritma. Nah, pada artikel kali ini algoritma akan dibahas lebih mendalam. Ayo, mari kita lihat.
Pengantar Algoritma
Algoritma dapat kita kenal sebagai rangkaian langkah-langkah untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang disusun secara sistematis dan logis. Tujuan yang dimaksud dapat berupa memecahkan suatu masalah atau melakukan suatu kegiatan.
Secara historis, algoritma ditemukan oleh Al-Khawarizmi untuk memecahkan serangkaian rumus kompleks pada masanya. Beberapa waktu kemudian, algoritme tersebut diterapkan pada mesin oleh Alan Turing untuk membuktikan bahwa mesin juga dapat mengimplementasikan algoritme yang ada.
Kemudian, saat ini algoritma digunakan dalam berbagai teknologi, seperti mencari restoran terdekat, merekomendasikan film, atau melakukan otomatisasi. Canggih, bukan?
Nah, sebagai programmer, kita perlu mengetahui jenis-jenis algoritma yang ada dan biasa kita terapkan di kehidupan sehari-hari programmer.
Jenis Algoritma
Pada dasarnya, ada tiga jenis algoritma, yaitu algoritma sekuensial, algoritma percabangan/pemilihan, dan algoritma iterasi.
Algoritma Sekuensial
Ini adalah algoritma yang dilakukan secara bertahap dan berurutan. Contoh dapat kita temukan dalam kegiatan kita sehari-hari ketika ingin memasak mie. Biasanya, pada kemasannya terdapat langkah-langkah penyajian makanan. Dalam dunia pemrograman, penerapan algoritma ini merupakan penerapan yang krusial. Contoh paling sederhana adalah mengambil data dari internet.
Biasanya ketika kita membuka aplikasi sosial media contohnya Instagram. Aplikasi akan mengambil data dari database mereka, kemudian menampilkannya kepada pengguna. Jika kita urutkan, langkah-langkahnya menjadi seperti ini.
- Pengguna membuka aplikasi.
- Aplikasi mengambil data dari database.
- Aplikasi menampilkan deskripsi “memuat” saat data sedang diambil.
- Aplikasi selesai mengambil data dan data ditampilkan pada aplikasi.
Algoritma Percabangan
Bayangkan kita belanja bulanan dan kita punya budget belanja sekitar Rp. 200.000. Saat berbelanja tentunya ada banyak sekali barang dengan harga yang bervariasi. Saat itu, kita memilih barang yang akan kita beli. Jika total harga melebihi anggaran yang ada, maka kita perlu mengurangi belanjaan yang kita bawa.
Bagaimana, Anda ingin berbelanja? Hehe.
Tanpa kita sadari, kita sudah mengetahui bagaimana algoritma percabangan bekerja. Kami menghitung total pengeluaran yang sudah kami miliki, jika melebihi maka kami perlu mengurangi pengeluaran tersebut. Jika ditulis secara sistematis, jadilah seperti ini.
- Pergi belanja.
- Ambil keranjang belanja.
- Mengisi keranjang belanja.
- Cek harga barang.
- Jika melebihi anggaran, kurangi barang.
- Jika Anda memiliki cukup, pembayaran dapat dilakukan.
Dalam dunia pemrograman, algoritma ini digunakan dalam berbagai skenario. Misalnya, memilih opsi pembayaran di aplikasi atau pemfilteran tes penilaian otomatis, seperti yang ada di platform Dicoding.
Algoritma Pengulangan
Bumi, tentu saja, terus berputar pada porosnya. Dalam dunia astronomi, beberapa fenomena seperti gerhana bulan dan gerhana matahari akan terjadi setiap tahunnya. Kita sebagai manusia juga bisa menghitung waktu kapan hal ini terjadi. Setiap tahun, para ilmuwan terus bereksperimen untuk memprediksi kapan hal ini akan terjadi.
Jika kita melihat contoh ini, para ilmuwan juga memiliki algoritme untuk menentukan kapan fenomena di dunia astronomi ini akan terjadi. Jika kita bersinggungan dengan pemrograman, inilah algoritma yang dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang kejadiannya akan terus berulang. Misalnya, pada platform Dicoding, siswa akan dikirimi email setelah mereka lulus dari kelas. Mengingat Dicoding memiliki ratusan ribu pengguna, hal ini dilakukan berulang kali dan otomatis.
Nah, itulah tiga jenis algoritma yang perlu kamu ketahui! Ketiga algoritma ini merupakan dasar yang perlu kita kuasai sebagai programmer. Tentunya dari ketiga jenis algoritma tersebut jika kita gabungkan akan menghasilkan berbagai macam algoritma yang menarik, misalnya algoritma kecerdasan buatan, machine learning, dan lain sebagainya.
Teknologi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ketiga algoritma tersebut.
About us and this blog
We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.
Request a free quote
We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.
Subscribe to our newsletter!
More from our blog
See all postsRecent Posts
- Mengapa UMKM Membutuhkan Website? July 5, 2024
- Bagaimana memilih bahasa pemrograman yang tepat untuk membuat sebuah aplikasi? June 13, 2024
- Pilih Google Ads atau FB Ads untuk Produk Sepatu Unik? June 13, 2024