Senior Vice President Qualcomm, Keith Kressin, takjub melihat perkembangan prosesor berbasis ARM saat ini. Setelah Apple memperkenalkan prosesor terbarunya M1 yang berbasis ARM pada tahun 2020, Amazon pun mengikuti langkah apple.
Pada salah satu layanannya, yaiitu Cloud Computing Amazon, Amazon Web Service, menawarkan superkomputer dengan menggunakan prosesor rancangannya sendiri yang berbasis ARM yaitu Graviton2. Maka dari itu Amazon sudah tidak menggunakan Intel untuk prosesornya saat ini.
Banyak platform besar yang mulai meninggalkan Intel, salah satunya adalah Twitter. Twitter lebih memilih prosesor berbasis ARM daripada menggunakan chipset besutan milik Intel. Graviton sendiri telah diperkenalkan oleh Amazon secara publik pada November 2018.
Dari segi perbandingan harga dan performa, ARM lebih unggul daripada Intel dengan harga langganan AWS yang jauh lebih murah 40% dibanding saat menggunakan Intel. AWS adalah salah satu penguasa dunia cloud computing yang digunakan oleh Adobe, Netflix, Spotify, Twitter, BBC, AirBnB, Slack dan jutaan aplikasi lainnya.
Penggunan ARM ini juga diklaim dapat menghemat penggunaan listrik, dan hanya menggunakan 1,5 hingga 4,5 watt saja, dibanding menggunakan chipset dengan arsitektur x86 yang bisa menggunakan sebanyak 20 hingga 30 watt.
Bing yang merupakan mesin pencari milik microsoft, berhasil menekan penggunaan listrik hingga 1/3 saat menggunakan ARM, dibanding mengggunakan chip x86 Xeon milik Intel.
Tetapi, dibalik itu semua, Intel masih bersikeras bahwa mereka tidak ingin bermigrasi ke ARM dan tetap menggunakan arsitektut x86 mereka. Menurut Intel, ketika bermigrasi dari chip x86 ke ARM, pengembang aplikasi harus menulis ulang kode pemrograman karena terdapat perbedaan struktur dan pondasi antara ARM dan x86.
Vice President Intel menyebut bahwa, banyak pengembang yang tidak ingin repot menulis ulang kode. “Intel telah membangun ekosistem kerja x86 selama lebih dari 20 tahun, maka dari itu banyak pengembang yang merasa nyaman dengan arsitektur x86”.
Dengan mengambil langkah seperti Kodak, Intel sangat mungkin bernasib seperti dengan mantan penguasa dunia fotografi. Alasan ini dikarenakan Apple merilis M1. Performa chipset ini sangat bagus dan berhasil menghapus keraguan atas kebijakan Apple untuk migrasi dari Intel ke ARM. Tidak mau ketinggalan, raksasa besar teknologi lain pun telah mengambil langkah cepat mengenai ARM ini. Samsung, Microsoft dan Xioami telah merilis chip ARM masing-masing, seperti SQ Exynos dan surge S1. Google mulai mengembangkan chip ARM bernama sandi Whitechapel. Pengembang ARM lainnya seperti Qualcomm, Broadcom, dan Texas Instrument pun berpacu menciptakan chip ARM yang lebih unggul.
About us and this blog
We are a digital marketing company with a focus on helping our customers achieve great results across several key areas.
Request a free quote
We offer professional SEO services that help websites increase their organic search score drastically in order to compete for the highest rankings even when it comes to highly competitive keywords.
Subscribe to our newsletter!
More from our blog
See all postsRecent Posts
- Mengapa UMKM Membutuhkan Website? July 5, 2024
- Bagaimana memilih bahasa pemrograman yang tepat untuk membuat sebuah aplikasi? June 13, 2024
- Pilih Google Ads atau FB Ads untuk Produk Sepatu Unik? June 13, 2024